Senin, 16 Februari 2015

Ketika Sayap-Sayap patah

Jika kau kira dengan sebelah sayap, aku akan terkoyak
Maka camkanlah
Dengan sebelah sayap itu
Akan kujelajah gunung, ombak-ombak samudera
Dan gemintang di angkasa

Beberapa hari yang lalu, aku lupa tepatnya hari apa? Kudapati sebuah bungkusan yang tertera nama dan alamat rumahku. Berikut nama dan alamat singkat pengirim (Rizki di Cimanggis). Segera kubuka bingkisan itu, sebuah buku yang sudah lama sekali ingin kubaca. Tapi selalu lupa ketika sedang berburu buku di toko buku ataupun pameran, karena begitu banyak buku bagus yang hendak kubaca.

Sebuah buku karangan mbak Asma Nadia yang berjudul "Catatan Hati Seorang Istri". Dalam hati kuucapkan hamdalah, semoga Allah SWT mengabulkan semua doa Rizki. Membalas semua kebaikannya. Memudahkan dan melancarkan segala urusannya, amin. Makasih ya Ki :)

Kubaca buku itu selama perjalanan menuju tempat aktivitas, dan baru selesai pagi ini. Subhanallah isinya membuka hati dan pemikiranku tentang kehidupan pernikahan. Maklum aku belum menikah, jadi masih membayangkan kehidupan pernikahan yang selalu membahagiakan dan membuat senyum selalu mengembang. Walau tak jarang kulihat banyak kenyataan pahit, ombak, badai, gempa bahkan tsunami yang mungkin sudah antri untuk menghadang dan membuat air mata membuncah.

Dalam buku ini, diceritakan pengalaman para istri yang teraniaya baik secara lahir maupun bathin. Bagaimana kesetiaan, keikhlasan dan ketabahan seorang istri dalam menghadapi pengkhianatan, penganiayaan (lahir/bathin), serta perlakuan tidak menyenangkan dari suami yang disayangi. Suami yang dikagumi dan begitu diagungkan sebagai kepala keluarga.

Bagaimana perjuangan, kekuatan dan ketabahan seorang istri dengan anak semata wayangnya di negeri Kincir Angin, dalam menghadapi perlakuan suami yang warga negara sana berlaku sangat keji layaknya seorang Kompeni di jaman penjajahan.

Tak hanya itu, ada juga cerita mengenai kesetiaan dan kasih sayang seorang suami yang selalu membuat istri dan keluarga terdekat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang melimpah karna telah memilikinya. Tapi Allah lebih sayang pada lelaki seperti itu.

Setelah membaca buku ini, aku jadi berpikir "betapa tipisnya kesetiaan lelaki jaman sekarang" seperti yang digambarkan oleh mbak Asma. Allahu Robbi, aku tak pernah lelah memohon padaMu. Untuk memberikan jodoh terbaik pilihanMu, padaku.

Jejak kecil yang kau tinggalkan
Melemparkanku pada keajaiban penuh makna
Dan dengan segala cinta yang kupunya
Kubiarkan angan kita mengembara

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online