Jika kau kira dengan sebelah sayap, aku akan terkoyak
Maka camkanlah
Dengan sebelah sayap itu
Akan kujelajah gunung, ombak-ombak samudera
Dan gemintang di angkasa
Beberapa
hari yang lalu, aku lupa tepatnya hari apa? Kudapati sebuah bungkusan
yang tertera nama dan alamat rumahku. Berikut nama dan alamat singkat
pengirim (Rizki di Cimanggis). Segera kubuka bingkisan itu, sebuah buku
yang sudah lama sekali ingin kubaca. Tapi selalu lupa ketika sedang
berburu buku di toko buku ataupun pameran, karena begitu banyak buku
bagus yang hendak kubaca.
Sebuah buku karangan mbak Asma Nadia
yang berjudul "Catatan Hati Seorang Istri". Dalam hati kuucapkan
hamdalah, semoga Allah SWT mengabulkan semua doa Rizki. Membalas semua
kebaikannya. Memudahkan dan melancarkan segala urusannya, amin. Makasih
ya Ki :)
Kubaca buku itu selama perjalanan menuju tempat
aktivitas, dan baru selesai pagi ini. Subhanallah isinya membuka hati
dan pemikiranku tentang kehidupan pernikahan. Maklum aku belum menikah,
jadi masih membayangkan kehidupan pernikahan yang selalu membahagiakan
dan membuat senyum selalu mengembang. Walau tak jarang kulihat banyak
kenyataan pahit, ombak, badai, gempa bahkan tsunami yang mungkin sudah
antri untuk menghadang dan membuat air mata membuncah.
Dalam buku
ini, diceritakan pengalaman para istri yang teraniaya baik secara lahir
maupun bathin. Bagaimana kesetiaan, keikhlasan dan ketabahan seorang
istri dalam menghadapi pengkhianatan, penganiayaan (lahir/bathin), serta
perlakuan tidak menyenangkan dari suami yang disayangi. Suami yang
dikagumi dan begitu diagungkan sebagai kepala keluarga.
Bagaimana
perjuangan, kekuatan dan ketabahan seorang istri dengan anak semata
wayangnya di negeri Kincir Angin, dalam menghadapi perlakuan suami yang
warga negara sana berlaku sangat keji layaknya seorang Kompeni di jaman
penjajahan.
Tak hanya itu, ada juga cerita mengenai kesetiaan dan
kasih sayang seorang suami yang selalu membuat istri dan keluarga
terdekat merasakan kebahagiaan dan rasa syukur yang melimpah karna telah
memilikinya. Tapi Allah lebih sayang pada lelaki seperti itu.
Setelah
membaca buku ini, aku jadi berpikir "betapa tipisnya kesetiaan lelaki
jaman sekarang" seperti yang digambarkan oleh mbak Asma. Allahu Robbi,
aku tak pernah lelah memohon padaMu. Untuk memberikan jodoh terbaik
pilihanMu, padaku.
Jejak kecil yang kau tinggalkan
Melemparkanku pada keajaiban penuh makna
Dan dengan segala cinta yang kupunya
Kubiarkan angan kita mengembara
Senin, 16 Februari 2015
Ketika Sayap-Sayap patah
Diposting oleh Unknown di 23.23
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment