Senin, 16 Februari 2015

Catatan Hati yang Luka


Air tak pernah ingkar untuk terus mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, tapi manusia bisa ingkar begitu saja, menyangkal, mengelak dan acuh. Padahal hati tidak pernah mengajarkan kebohongan pada diri sendiri apalagi pada orang lain, hati selalu mengutarakan isinya pada semesta, memendamkannya jauh di dasar hati yang tak pernah bicara dusta, hati menerangi cinta yang tumbuh tanpa sedikitpun menyakitinya.
Kitalah yang menyakiti cinta kita sendiri, melukai hati kita sendiri dengan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kehendak hati. Mungkin bibir masih bisa tersenyum bahagia, gerak tubuh mengisyaratkan ketentraman  tapi ingat, hati tidak bisa melakukan itu, hati akan terluka meski berusaha ditutupi oleh perban keterpaksaan, tapi ingat perban itu hanya penutup luka yang tak punya obat, luka itu akan erus robek lebih lebar.
Duhai malam yang tenang, mungkin malam tak bisa mengobati luka ini tapi malam bisa menjadi teman berbagi perasaan, teman dikala rasa itu ingin di tumpahkan pada tulisan, teman setia untuk merenungi mimpi – mimpi hati, dan dalam tetap setia menemani bulan sampai dunia ini game over. Maka kukirim doa-doa ke langit bersama malam yang sejuk, karena ku yakin pemilik semesta tak pernah ingkar terhadap janji-Nya, seperti air,bulan,bintang, dan hati yang tak pernah ingkar.

0 Comments:

 

blogger templates 3 columns | Make Money Online